Sunday, August 26, 2018

Nyore di Ruang Luang

Ruang Luang

Sore-sore ngaps ?

Paling enak sore-sore itu kalau nggak ndomblong ya ngopi, salah satu alternatif tempat nyore yang asyik dengan pemamandangan sunset. RUANG LUANG salah satu tempat nongkrong asyik di Trenggalek, khususnya sore hari, tempatnya strategis tidak jauh dari dari hotel Atriaz. 

Konsep RUANG LUANG itu tropical untuk yang outdoor, nah masuk yang indoor saya kayak masuk ke film indian jones, karena ada element tembok batu bata dengan lampu yang nyalanya mirip obor. 

Karena konsepnya lebih kuat ke tropical maka menu minumanya lebih cenderung ke tropical drink yang selalu ada campuran soda, salah satu yang adalan adalah Simmoncelli, kalau yang lain mirip-mirip dengan dengan kebanyakan tempat.
Chicken Fire Wings level 1 & Kopi Hitam
Es Kopi Susu
Indomie Chiken Fire Wings
Kalau makanan yang menjadi andalanya adalah chicken fire wings, sayap ayam yang digoreng pake tepung kemudian di campur saus pedes plus saus keju, buat saus pedesnya ada 3 level. Selain Chicken Fire Wigs ada Bonggola, Garlic Bread, Indomie Fire Wigs dsb.

Soal harga sih standart, cenderung murah kalau kalian lagi dapet banyak duit, rata-rata minuman & makanan harganya di kisaran Rp.10.000 aja. 

Sekarang plus minusnya RUANG LUANG menurut saya :
Plusnya = Tempat bersih, Instagramemble ( kalau sore), Parkir luas, Pelayan ramah, 

Minusnya = Saus Pedes untuk level 1 kurang asin, Simoncelli rasanya berubah-ubah.Saus kejunya kurang banyak, Nyamuk buas kalau malam hari.

Untuk yang lagi cari tempat nongkrong di sore hari cocok banget, selain itu kalian bisa booking tempat buat acara. 

Selamat mencuba.


SURAT CINTA BATHARA KALLA UNTUK KALIAN WARGA BUMI


SURAT CINTA BATHARA KALLA UNTUK KALIAN WARGA BUMI


Selamat bulan cinta warga bumi, hari ini adalah hari yang indah untuk memulai sebuah bulan, setelah semalam anda semua menyaksikan bulan bulat merah darah mirip buah kresen yang mateng. Anda semua menyaksikan dengan meriap layaknya menyambut seorang raja datang dari medan perang, bahkan live streaming di youtube macem pelantikan presiden yang syarat dengan nilai historis.
Tapi apakah kalian semua tahu perasaan saya, sebagai makhluk mitolgi yang selalu disalahkan karena hilangnya matahari atau bulan, yang katanya selalu saya makan. Kali ini saya akan membuat pengangguan dosan yang melalui surat ini,oiya selain itu saya juga mau curhat gara-gara tuduhan kalian yang begitu kejam kepada saya selama berabad-abad lamanya. Belum lagi saya selalu kalian hubungan kekuatan dari seorang anak yang lahir macem sinetron tahun 90an.
Wahai warga bumi yang saya anggep lezat macem roti mini, perlu kalian ketahui saya adalah makhluk yang kalian gambar tipis udah gitu wajah merah dengan gigit agak sedikit berlebihan dan telanjang dada. Iya saya Bathara Kala, kalau kata orang tua kalian aku ini, makhluk penguasa kejahatan dunia gelap, untuk itu tidak apa kalian amanatkan ke saya, karena gambar saya memang tak ganteng macem arjuna, dan tak terlalu lucu mirip semar, gareng, petruk bagong, yang selalu membawa keceriaan pada setiap cerita.
Saya ini selalu dituduh macem-macem oleh kalian, mulai suka menculik bayi, istri orang, sampek makan bulan & matahari, coba kalian bayangkan, kalian mengambarkan saya cuman tidak lebih tebel dari kertas karton, apa ya mungkin saya bisa nyulik bayi, nyulik istri orang sampek makan bulan & matahari. Apalagi bayi sekarang gede-gede macem baby huey (bagi anak kids jaman now google ya), Kalau nyulik istri orang lebih ribet lagi, saya bisa dibully warga internet alias netijen yang lebih menyeramkan daripada wajah Sri Rahwana.
Ohh netijen kenapa kalian begitu lebih menyeramkan dari pada Sri Rahwana, padahal dia itu sudah cukup ngeri dan merepotkan, kok kalian biasa lebih menakutkan sih ?. Tuduhan kalian berikutnya ini lebih tidak masuk akal, kalian menuduhku memakan bulan dan matahari yang segede itu, apa lagi matahari yang cuman kumpulan gas, bagaimana aku bisa makan, matahari cuman gas panas yang lagi ngumpul, karena ngumpul jadi panas karena dempet-dempetan.
Cuma kalian wahai manusia bayangkan gimana caranya saya bisa makan gas, kalian bisa makan gas, kalau kalian bisa makan gas, coba kentut itu dimakan. Ya kalau bulan sih masuk akal walaupun gede tapi padet amcem pentol bakso kasar. Tapikan Bulan gede lebih gede daripada kakak kumbokarno yang hobinya tidur, kakak kumbokarno itu gede lo, dia juga nggak bisa makan bulan, paling cuman minum air laut terus airnya kurang dikit, itu juga bikin untung nelayan yang lagi males melaut, tinggal ngambil ikan di pantai terus dijual selesai mereka bisa dapet duit, sungguh mulia engkau kakak kumbokarno.
Selama berabad-abad kalian selalu menuduhku suka makan bulan & matahari, seadainya saya makan beneran itu bulan & matahari, emang  bulan sama matahari itu bisa muncul lagi, wong dua beda itu nggak bisa beranak, jadi kalau saya makan sekali terus ilang, idup kalian selesai, tamat nggak ada sejarah apa-apa, iyakan ??.  Terus kalian bikin pembelaan, bikin suara yang menganggu dari barang-barang  dirumah mulai tutup panci sampek kentongan kalian pukul-pukul biar saya hilang nafsu makan.
Yakali aku keganggu, kalian itu kecil mungkin suara kalian cuman semacam suara langit lewat dikupingku. Terus kalian main klaim macem politisi di samping kantor telkom yang suka main kliam bahwa kalian berhasil mengusuri makhluk mengerikan pemakan bulan atau matahari. Dasar manusia kalian selalu mencari kambing hitam atas semua fenomena yang terjadi, kalian memang jago berimajinasi & berhalusinasi. Sebagai makhluk yang lebih senior dari pada kalian, saya akan memberikan tips untuk kalian agar tidak selalu main klaim, pertama perhatikan kondisi sekitar, kedua perbanyak baca buku, tiga otaknya dipakek, jangan kebiasan nangkep informasi yang sifatnya “KATANYA” itu merepotkan.
Kalau seadaninya saya makan beneran nih,  terus pas saya makan tidak ada air, kan bisa keselek, kalau keselek bulan atau matahari saya lepeh lagi gitu, mereka  bulan atau matahari kalian muncul lagi. Tidak semudah itu pada bulan kalian saya makan utuh gitu macem makan permen gitu, itu bulan, wahai manusia, keras perlu digigit terus dikunyah, kalau saya lepeh bentuknya jadi nggak beraturan. Macem  remahan rempeyek di warung pecel mbah suti itu.
Tolong ya manusia, aku mngerti kalian itu makhluk multi talenta yang sangat dibutuhkan untuk mengisi dunia, agar terlihat semarak & mengasyikan, tapi tolong hargai kami makhluk mitologi yang sudah mulai kalaian lupakan karena kalian sudah sibuk dengan robot yang kecerdasaan buatan yang kalian bikin sendiri. Kalian bikin hoax aja pakek robot, masak kalian masih menuduh ku makan bulan atau matahari.
Terus kalau saya makan juga terjadwal, kalian bisa prediksi kapan aku laper, hebat kaian macem bapak ku, padahal aku nggak pernah ketemu bapak ku, kok kalian  ngatur-ngatur jadwal makan ku sih. Sudah kalian itu menuduhku suka melakukan ini itu, terus ngatur jadwalku, mau kalian apa sih manusia ?. ak ngerti hasrat berkuasa mu memang kuat, macem kompeni yang jajag tanah nusantara.
Sekali lagi manusia tolong ya jangan tuduh saya suka makan bulan atau matahri. Kalian sudah pinter, bisa lihat bulan & matahari, masak masih nuduh saya makan dua benda tersebut.Setidaknya kalau saya makan  bulan & matahri, planet-planet lain pasti juga saya makan, kan gitu logikanya ya. Tolong ya sekali lagi sudah hentikan semua hoax itu & yakinlah bahwa bumi itu bulat tidak datar. Kalau datar mungkin kalian akan macem naik kapal.
Sekalian Surat cintaku pada kalian, berhubung ini kata orang barat ini bulan kasih sayang, tolong berikan kasih sayang kalian pada BATHARA KALLA, yang juga sedang mencari bapak & ibu ku, karena sejak lahir aku belum ketemu mereka, kalau kalian ketemu sama mereka tolong kalian kabari saya ya.



Tuesday, August 21, 2018

Catatan Legit 1


Rata-rata aktivitas kita dihabiskan dengan bergumbul dengan ditemani kopi hitam dan gorengan, budaya ngopi memang telag berkembang di Indonesia khususnya setelah era perjuangan kemerdekaan dahulu orang-orang akn banyak minum kopi sebagai teman ngobrol di pos ronda atau saat istirahat  disawah, kedai-kedai kopi hanya ada di pasar dan hanya akan ramai saat hari pasaran tiba.
Hari ini budaya ngopi sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagaian besar penduduk disini, kita bisa melihat kedai kopi mulai yang harga satu gelas dua puluh ribu hingga harga tiga ribu rupiah, mulai kopi grade A+ hingga C, semua tersedia di Trenggalek, Sepanajang jalan panglima sudirman ada bisa lihat begitu banyak kedai-kedai kopi mulai dalam bentuk angkringan hingga coffee shop.
Semua bertebaran di jalan itu, tetapi masih banyak lokasi menarik bisa kita nikmati kopi di kedai kopi, kita semua mengenal  warung kopi kuwot, yang sekarang telah melahirkan dua  warung kopi putu kuwot . Kedai kopi yang kita kenal  bukan hanya lokasi kita meminum kopi  tetapi juga tempat bertukar informasi, bahkan dalam beberapa hal menjadi tempat menyelesaikan masalah.
Ngopi juga sudah menjadi kata ganti untuk sesuatu hal yang bisa dikerjakan dalam kedai kopi. Kedai kopi juga telah menjadi tempat kreativitas anak muda, walaupun budaya ini belum tersebar dengan baik di kota kecil ini, kita bisa melihat dikota-kota besar upps, tak perlu ke Jakarta tetapi anda bisa melihat di Kediri & Tulungagung makin banyak anak muda yang bekerja di kedai kopi.
                Tentu anak muda ini bekerja memanfaatkan fasilitas kedai kopi yaitu jaringan internet & jaringan listrik. Kedai kopi telah menjadi ruang kreasi bagi anak muda untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tapi kedai-kedai kopi di Trenggalek belum banyak yang mampu membuat atmosfer  kedai kopi menjadi atmosfer yang produktif  bagi pengunjungnya. Tetapi memang atmosfer tersebut memang dibentuk dari pengunjungnya.
               Menurut saya ada beberapa kedai kopi yang mampu menghadirkan atmosfer produktif seperti legit kopi di ngantru, Anda Kopi di jalan panglima sudirman & Pandowo coffee di durenan, yang mampu membuat atmosfer kreatif itu keluar. Setidaknya saya sering  menulis, membaca buku & lobby-lobby hehe.
                Perkembangan kedai kopi di Trenggalek hari ini juga mulai berubah dari kopi-kopi sachet menjadi kopi-kopi biji & bubuk kopi murni yang diproduksi  industry kecil yang berada dirumah-rumah. Salah satu produk kopi yang diproduksi di Trenggalek adalah jimat kopi, adalah kopi yang produksi di kecamatan suruh. Kalau anda mau beli silakan datang ke kantor paditren atau langsung buka website paditren.
                Selain itu  jenis kopi yang di sediakan juga lokasi usahanya, akhir-akhir ini banyak angkringan yang bertebaran hampir diseluruh Trenggalek, yang membedakan angkringan  dengan kedai kopi adalah tambahan makanan yang disediakan di angkringan yang berupa sate usus, telur puyuh, baceman hingga sego kucing dan inovasi terkahir adalah nasi bakar, itu menjadi menu wajib yang harus ada di angkringan, serta harus memiliki tempat duduk yang bisa buat nangkring.
                Salah satu kendala kedai kopi adalah yang kami rasakan sebagai pelanggan adalah sering kali kami tidak mendapat kembalian yang pas alias kami sering mengambil kacang untuk penganti uang kembalian. Tidka banyak kedai kopi di Trenggalek yang menyediakan system pembayaran secara cashless,seperti di tempat lain. Tetapi kemarin saya menemukan sebuah kedai kopi kecil di durenan yang menggunkan system QR pay  BRI.
                Nama kedai kopi tersebut kalau tidak salah warung kopi lincak ciut, kalau mau tempatnya silakan google sendiri, sudah ada reviewnya di situ. Pemilik kedai kopi ini adalah wanita usia 50 keatas yang secara generasi tidak terlalu paham soal teknologi, walaupun sudah menggunakan gadget kegunaan gadget hanya sebatas untuk telpon, chatting & sms saja. Tetapi adaptasinya pada system pemabayaran cashless patut di apresiasi dengan begitu setidaknya pengunjungnya tidak perlu kembalian dengan permen atau kacang.
                Selain system pembayaran yang cashless kopi & gorengan di kedai ini memang nikmat, gorengan yang berupa tempe & tahu hangat yang disandingkan dengan kopi memang cukup mengiyurkan untuk pagi hari di hari libur. Tapi kedai ini sangat sederhana hanya ada 3 kursi panjang atau orang jawa menyebutnya sebagai lincak di dalam & 1 kursi panjang di luar. Soal atmosfer produktif tentu tidak ada, karena kedai ini lebih cocok sebagai kedai melepas lelah sehabis pulang dari sawah atau ladang.
                Tapi kembali ke soal atmosfer memang ruang public bernama kedai kopi di Trenggalek memang belum dapat membuat atmosfer menjadi lebih produktif, karena memang kondisi sosial masyarakat yang lebih dekat kearah membuang waktu layaknya pensiunan seperti yang ditulis oleh lelaki julid bernama Trigus dodik Susilo soal kota pensiunan. Anggapan bekerja yang menghasilkan harus berkemeja dan pergi ke kantor masih akan berlaku, entah kapan berakhir stigma itu.
                Tetapi ditengah stigma orang awam soal itu saya bisa melihat bahwa sudah mulai berkembangnya anak muda yang produktif memanfaatkan kedai kopi sebagai salah satu saranan untuk lebih produktif.