Sunday, August 26, 2018

SURAT CINTA BATHARA KALLA UNTUK KALIAN WARGA BUMI


SURAT CINTA BATHARA KALLA UNTUK KALIAN WARGA BUMI


Selamat bulan cinta warga bumi, hari ini adalah hari yang indah untuk memulai sebuah bulan, setelah semalam anda semua menyaksikan bulan bulat merah darah mirip buah kresen yang mateng. Anda semua menyaksikan dengan meriap layaknya menyambut seorang raja datang dari medan perang, bahkan live streaming di youtube macem pelantikan presiden yang syarat dengan nilai historis.
Tapi apakah kalian semua tahu perasaan saya, sebagai makhluk mitolgi yang selalu disalahkan karena hilangnya matahari atau bulan, yang katanya selalu saya makan. Kali ini saya akan membuat pengangguan dosan yang melalui surat ini,oiya selain itu saya juga mau curhat gara-gara tuduhan kalian yang begitu kejam kepada saya selama berabad-abad lamanya. Belum lagi saya selalu kalian hubungan kekuatan dari seorang anak yang lahir macem sinetron tahun 90an.
Wahai warga bumi yang saya anggep lezat macem roti mini, perlu kalian ketahui saya adalah makhluk yang kalian gambar tipis udah gitu wajah merah dengan gigit agak sedikit berlebihan dan telanjang dada. Iya saya Bathara Kala, kalau kata orang tua kalian aku ini, makhluk penguasa kejahatan dunia gelap, untuk itu tidak apa kalian amanatkan ke saya, karena gambar saya memang tak ganteng macem arjuna, dan tak terlalu lucu mirip semar, gareng, petruk bagong, yang selalu membawa keceriaan pada setiap cerita.
Saya ini selalu dituduh macem-macem oleh kalian, mulai suka menculik bayi, istri orang, sampek makan bulan & matahari, coba kalian bayangkan, kalian mengambarkan saya cuman tidak lebih tebel dari kertas karton, apa ya mungkin saya bisa nyulik bayi, nyulik istri orang sampek makan bulan & matahari. Apalagi bayi sekarang gede-gede macem baby huey (bagi anak kids jaman now google ya), Kalau nyulik istri orang lebih ribet lagi, saya bisa dibully warga internet alias netijen yang lebih menyeramkan daripada wajah Sri Rahwana.
Ohh netijen kenapa kalian begitu lebih menyeramkan dari pada Sri Rahwana, padahal dia itu sudah cukup ngeri dan merepotkan, kok kalian biasa lebih menakutkan sih ?. Tuduhan kalian berikutnya ini lebih tidak masuk akal, kalian menuduhku memakan bulan dan matahari yang segede itu, apa lagi matahari yang cuman kumpulan gas, bagaimana aku bisa makan, matahari cuman gas panas yang lagi ngumpul, karena ngumpul jadi panas karena dempet-dempetan.
Cuma kalian wahai manusia bayangkan gimana caranya saya bisa makan gas, kalian bisa makan gas, kalau kalian bisa makan gas, coba kentut itu dimakan. Ya kalau bulan sih masuk akal walaupun gede tapi padet amcem pentol bakso kasar. Tapikan Bulan gede lebih gede daripada kakak kumbokarno yang hobinya tidur, kakak kumbokarno itu gede lo, dia juga nggak bisa makan bulan, paling cuman minum air laut terus airnya kurang dikit, itu juga bikin untung nelayan yang lagi males melaut, tinggal ngambil ikan di pantai terus dijual selesai mereka bisa dapet duit, sungguh mulia engkau kakak kumbokarno.
Selama berabad-abad kalian selalu menuduhku suka makan bulan & matahari, seadainya saya makan beneran itu bulan & matahari, emang  bulan sama matahari itu bisa muncul lagi, wong dua beda itu nggak bisa beranak, jadi kalau saya makan sekali terus ilang, idup kalian selesai, tamat nggak ada sejarah apa-apa, iyakan ??.  Terus kalian bikin pembelaan, bikin suara yang menganggu dari barang-barang  dirumah mulai tutup panci sampek kentongan kalian pukul-pukul biar saya hilang nafsu makan.
Yakali aku keganggu, kalian itu kecil mungkin suara kalian cuman semacam suara langit lewat dikupingku. Terus kalian main klaim macem politisi di samping kantor telkom yang suka main kliam bahwa kalian berhasil mengusuri makhluk mengerikan pemakan bulan atau matahari. Dasar manusia kalian selalu mencari kambing hitam atas semua fenomena yang terjadi, kalian memang jago berimajinasi & berhalusinasi. Sebagai makhluk yang lebih senior dari pada kalian, saya akan memberikan tips untuk kalian agar tidak selalu main klaim, pertama perhatikan kondisi sekitar, kedua perbanyak baca buku, tiga otaknya dipakek, jangan kebiasan nangkep informasi yang sifatnya “KATANYA” itu merepotkan.
Kalau seadaninya saya makan beneran nih,  terus pas saya makan tidak ada air, kan bisa keselek, kalau keselek bulan atau matahari saya lepeh lagi gitu, mereka  bulan atau matahari kalian muncul lagi. Tidak semudah itu pada bulan kalian saya makan utuh gitu macem makan permen gitu, itu bulan, wahai manusia, keras perlu digigit terus dikunyah, kalau saya lepeh bentuknya jadi nggak beraturan. Macem  remahan rempeyek di warung pecel mbah suti itu.
Tolong ya manusia, aku mngerti kalian itu makhluk multi talenta yang sangat dibutuhkan untuk mengisi dunia, agar terlihat semarak & mengasyikan, tapi tolong hargai kami makhluk mitologi yang sudah mulai kalaian lupakan karena kalian sudah sibuk dengan robot yang kecerdasaan buatan yang kalian bikin sendiri. Kalian bikin hoax aja pakek robot, masak kalian masih menuduh ku makan bulan atau matahari.
Terus kalau saya makan juga terjadwal, kalian bisa prediksi kapan aku laper, hebat kaian macem bapak ku, padahal aku nggak pernah ketemu bapak ku, kok kalian  ngatur-ngatur jadwal makan ku sih. Sudah kalian itu menuduhku suka melakukan ini itu, terus ngatur jadwalku, mau kalian apa sih manusia ?. ak ngerti hasrat berkuasa mu memang kuat, macem kompeni yang jajag tanah nusantara.
Sekali lagi manusia tolong ya jangan tuduh saya suka makan bulan atau matahri. Kalian sudah pinter, bisa lihat bulan & matahari, masak masih nuduh saya makan dua benda tersebut.Setidaknya kalau saya makan  bulan & matahri, planet-planet lain pasti juga saya makan, kan gitu logikanya ya. Tolong ya sekali lagi sudah hentikan semua hoax itu & yakinlah bahwa bumi itu bulat tidak datar. Kalau datar mungkin kalian akan macem naik kapal.
Sekalian Surat cintaku pada kalian, berhubung ini kata orang barat ini bulan kasih sayang, tolong berikan kasih sayang kalian pada BATHARA KALLA, yang juga sedang mencari bapak & ibu ku, karena sejak lahir aku belum ketemu mereka, kalau kalian ketemu sama mereka tolong kalian kabari saya ya.



No comments:

Post a Comment